di pinggir malam ia beramai-ramai,
mengamuk nasib yang sudah lunglai
ia memekik, meneriakkan derita
derita yang dilebih-lebihkan
ia tidak menderita, ia tidak menangis
ia hanya ingin beramai-ramai
seolah-olah ia mempunyai perasaan.
dialah penjahat. dialah pendusta.
siapa dia? dia adalah kau.
kau mengeluarkan air dari mata yang mati.
namun kau tidak menangis. kau berbohong
kau berpura-pura tahu bahwa kiamat sudah datang.
tapi kau tak tahu.
siapa kau? kau adalah aku.
aku adalah sang palsu.
yang memahami diri namun memalsukannya.
No comments:
Post a Comment